Friday, March 4, 2016

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
“ BISNIS BUDIDAYA LELE”

Logo amikom baru


DI SUSUN
UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN TUGAS AKHIR KULIAH
LINGKUNGAN BISNIS

OLEH :

DIAN FAQIH HERMAWAN
15.11.9229
S1TI-11

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA (TI)
ABSTRAK
     Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di
Indonesia ikan lele mempunyai  beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang),
ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi
(Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali
(Afrika),  plamond (Thailand), ikan keli  (Malaysia),  gura magura (Srilangka),  ca tre trang
(Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish,  siluroid, mudfish dan walking catfish.
Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin.
      Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang
tergenang air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam
hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap.Di alam
ikan lele memijah pada musim penghujan. Ikan lele banyak ditemukan di benua Afrika dan
Asia. Dibudidayakan di Thailand, India, Philipina dan Indonesia.  Di Thailand produksi ikan
lele  ?  970  kg/100m2/tahun.  Di  India  (daerah  Asam)  produksinya  rata-rata  tiap  7  bulan
mencapai  1200 kg/Ha.
     Klasifikasi ikan lele menurut Hasanuddin Saanin dalam Djatmika et al (1986) adalah:
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
 Phyllum : Chordata
Sub-phyllum : Vertebrata
Klas : Pisces
Sub-klas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Familia : Clariidae
Genus : Clar 
     
  ISI 
Peluang  usaha   budi  daya  ikan  lele  merupakan  salah  satu  peluang  usaha  yang  cukup 
diperhitungkan saat ini.
Apabila kita perhatikan banyak terdapat  penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan
lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi
di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele
relatif  lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau
mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan.
     Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele:
*Pembenihan Lele.
     Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara
mengawinkan induk jantan dan betina pada 
kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai  prospek yang bagus dengan
tingginya konsumsi lele serta banyaknya
 usaha pembesaran lele.
* Sistem Budidaya
     Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal.  Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu
kolam dengan perbandingan tertentu.
            Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin
dalam sarang  pemijahan,sehingga  sangat  tergantung  pada  keaktifan  induk  jantan
mencari pasangannya.
2.  Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu
kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang
cocok antara kedua induk.
3.  Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
             Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi  dengan 
suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise,yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk
keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari
jenis lele.
*Tahap proses budidaya
     A. Pembuatan kolam.                                                                                                        
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe
kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik
pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air  langsung dari  luar/sumber  air.  Berfungsi
untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon
ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur
dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur
dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus
tersedia sarang pemijahan dari  ijuk, batu bata,  bambu dan lain-lain sebagai  tempat
hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan.  Berfungsi  untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan
telah berumur  3-4 hari.  Pemindahan dilakukan pada umur  tersebut karena anakan
mulai  memerlukan pakan,  yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning
telur induk dalam saluran pencernaannya.
     B.Pemilihan induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina mempunyai bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
     C.Persiapan lahan.
     Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
-  Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit  atau Zeolit  dosis 60 gr/m2 untuk
mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh
pengeringan.
-  Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara).  untuk menetralkan berbagai  racun
dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan
dosis  5  botol  TON/ha  atau  25  gr  (2  sendok  makan)/100m2.  Penambahan  pupuk
kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan
selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
     Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung
penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
     D.Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel
telur  dan sel  sperma.  Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat  kelamin berwarna
merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna
hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam
akan menetas menjadi anakan lele.
     E.Pemindahan.
Cara pemindahan :
-  kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di 
sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari  penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati  pada 
malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
     F.Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12
cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa
enceng gondok atau penutup dari  plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang
menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele
dipindahkan ke kolam pendederan ini.
*Manajemen pakan.
     Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik)
dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama
kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi  pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan
POC NASA dengan dosis  1 – 2 cc/kg pakan (dicampur  air  secukupnya),  untuk
meningkatkan  pertumbuhan  dan  ketahanan  tubuh  karena  mengandung  berbagai
unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
*Manajemen air.
     Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
     Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
     Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk
TON sangat  diperlukan.  TON yang mengandung unsur-unsur  mineral  penting,  lemak,
protein,  karbohidrat  dan asam humat  mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan
alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan
menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh
lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada
waktu  pemasukan  air  baru  atau  sekurang-kurangnya  setiap  10  hari  sekali.  Dosis
pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
*Manajemen Kesehatan
    Pada dasarnya,  anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan 
tubuh  yang  tinggi.  Anakan  lele  menjadi  sakit  lebih  banyak  disebabkan  oleh  kondisi
lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai
bibit  penyakit  baik  yang  berupa  protozoa,  jamur,  bakteri  dan  lain-lain.  Maka  dalam
menejemen kesehatan pembenihan lele,  yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan
kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan
POC  NASA sangat  besar.  Namun  apabila  anakan  lele  terlanjur  terserang  penyakit,
dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan
oleh  infeksi  protozoa,  bakteri  dan  jamur  dapat  diobati  dengan  formalin,  larutan  PK
(Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan
dosis yang digunakan juga harus sesuai
REFERENSI
http://budidaya-di.blogspot.com/2009/11/budidaya-ikan-lele-p

0 comments:

Post a Comment

Tu comentario será moderado la primera vez que lo hagas al igual que si incluyes enlaces. A partir de ahi no ser necesario si usas los mismos datos y mantienes la cordura. No se publicarán insultos, difamaciones o faltas de respeto hacia los lectores y comentaristas de este blog.